Hendri menegaskan bahwa program tersebut tidak hanya bermanfaat, tetapi juga sejalan dengan visi dan misi Presiden Prabowo Subianto yang berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, khususnya kalangan tidak mampu.
“Kalau ada yang mengkritisi program baju sekolah gratis ini, sama saja mengkritisi program makan gratis yang sudah dijalankan Presiden Prabowo. Tujuannya sama, yaitu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama mereka yang membutuhkan,” ujar Hendri Sandra.
Ia menambahkan, FATONAH sejak awal berkomitmen untuk membantu anak-anak sekolah agar tidak terbebani masalah ekonomi, yang bisa menjadi hambatan dalam pendidikan.
Hendri juga menyayangkan sikap sejumlah politisi daerah yang tidak mendukung program ini. Ia menilai, ada kontradiksi antara sikap mereka dan prioritas Presiden Prabowo dalam memprioritaskan anak-anak sekolah.
“Agak aneh memang, ketika presidennya ingin memprioritaskan anak-anak sekolah, justru ada kader dari partai pak presiden di daerah sendiri yang tidak mendukung program untuk mereka. Ini perlu dievaluasi,” tegas Hendri.
Presiden Prabowo sendiri, dalam beberapa kesempatan, termasuk saat bertemu dengan para pengusaha, telah menyerukan agar kalangan pengusaha turut berkontribusi membantu anak-anak kurang mampu, termasuk dalam penyediaan seragam sekolah.
Hendri menilai, seruan ini menunjukkan keseriusan pemerintah pusat dalam memperhatikan kesejahteraan anak-anak bangsa.
“Bahkan di hadapan para pengusaha, Presiden Prabowo dengan jelas meminta mereka ikut serta dalam mendukung penyediaan seragam sekolah. Program ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga masyarakat luas. Jadi, kritik terhadap program ini seharusnya dilihat secara konstruktif, bukan kontraproduktif,” imbuh Hendri.
Program baju gratis dari FATONAH, yang sudah lama direncanakan, kini menjadi sorotan karena dinilai selaras dengan visi nasional Presiden.
Ketua tim FATONAH ini mengklaim bahwa program tersebut akan membantu ribuan anak di wilayah yang tingkat ekonominya rendah.
“Kita ingin semua anak mendapatkan kesempatan yang sama untuk pendidikan, tanpa harus memikirkan biaya seragam. Pendidikan adalah kunci untuk masa depan bangsa,” kata Hendri.
Hendri pun menegaskan bahwa pihaknya selalu terbuka terhadap kritik, tetapi ia meminta agar kritik yang dilontarkan lebih bersifat membangun.
“Jika ada yang merasa program ini kurang tepat, mari duduk bersama dan diskusikan. Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban dari perdebatan politik yang tidak produktif,” ujarnya.
Menurut Hendri, FATONAH juga mendapat dukungan positif dari berbagai pihak, termasuk masyarakat dan organisasi yang lainnya.
Banyak yang mengapresiasi langkah ini sebagai bentuk kepedulian nyata terhadap pendidikan anak-anak.
“Dukungan dari masyarakat semakin memperkuat komitmen kami untuk terus menjalankan program ini jika terpilih nanti,” ucap Hendri.
Ketika ditanya mengenai kemungkinan sinergi lebih besar dengan pemerintah pusat, Hendri menyatakan pihaknya siap mendukung visi Presiden Prabowo.
“Kita satu visi dengan pemerintah pusat. Semua program yang mendukung masyarakat harus dijalankan bersama-sama, karena ujungnya adalah untuk kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.
Dengan pernyataan tegas ini, Hendri mengajak semua pihak untuk melihat program ini sebagai bagian dari langkah bersama menuju Indonesia yang lebih maju dan berkeadilan.