Sekretaris Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Dumai juga ikut menyoroti Tentang gejolak yang beredar di media sosial dalam seminggu terakhir ini, Ia menilai dan meminta agar lokasi penyelenggaraan Event Tahunan itu dipindahkan ke tempat semestinya dan tidak menggunakan jalan protokol. Ia menilai jalan Soebrantas sudah terlalu sering ditutup setiap ada event padahal menurutnya kota Dumai memiliki tempat ikonik yaitu Taman Bukit Gelanggang (TBG).
“Marilah kita Lebih jeli sedikit, jalan Soebrantaskan jalan protokol masak digunakan untuk wahana permainan seolah Dumai tak punya lapangan padahal Taman Bukit Gelanggang (TBG) seluas itu," Ujar Bagus
Ia juga mempertanyakan apa urgensinya Event Ulang Tahun kota Dumai itu di lakukan di jalan yang menurutnya pemilihan lokasi itu menimbulkan banyak mudharat daripada manfaatnya
“Kasihan pengguna jalan, harus memutar ke arah Bumiayu untuk ke Sudirman dan akan riskan terjadi kemacetan yang parah. TBG kosong, kalau memang tak bisa di lapangan ya di parkiran TBG itu bisa juga, jadi tak ada urgensinya di buat di Jalan," Jelasnya
Ia mendesak Pemerintah Kota melalui Dinas terkait dan EO Dumai Expo 2025 untuk memindahkan lokasi ke area TBG agar terlihat rapi dan demi kebaikan bersama.
“Kita sebagai Masyarakat Kota Dumai sah-sah saja meminta agar di pindahkan, bukan karena kita tidak menghargai perhelatan tahunan ini namun demi kebaikan bersama tak ada salahnya dipindahkan ke area TBG, pengunjung lebih nyaman karena luas, pengguna jalan juga tetap mendapatkan hak nya," Desak Bagus
Bagus menilai mudharat penggunaan jalan ini lebih banyak sebab akan berpotensi rusaknya fasilitas umum seperti jalan yang terkena tumpahan bahan bakar mesin penggerak wahana, Trotoar yang menjadi satu satunya akses di lokasi juga akan berpotensi rusak jika pengunjung ramai, ditambah taman pembatas jalan juga berpotensi rusak karena minimnya akses di lokasi wahana permainan.
“Satu ruas jalan Soebrantas itu tertutup Wahana, jadi akses pengunjung akan minim hanya trotoar. Jika trotoar dijadikan akses dua arah maka sangat berpotensi rusak seperti lampu bulat yang ada di trotoar, tiang lampu hias, juga taman disana akan berpotensi rusak jika pengunjung ramai namun akses pejala kaki minim. Bingung juga kita kenapa tidak ada kajian sebelum keluar izin," Ucap Aktivis Pemuda itu
Ia berharap Pemerintah Kota Dumai masih mau mendengar Keluh Kesah masyarakatnya, sebab belakangan gelombang protes di media sosial sedang ramai namun belum menemukan penjelasan dari pihak yang bertanggung jawab
“Sejak Wahana Permainan itu di dirikan dan fotonya beredar di Sosial Media banyak Protes dan masukan dari Masyarakat Kota Dumai, semoga Pemerintah masih Berpihak ke Masyarakat daripada pengusaha Wahana," Tutupnya.
Di sosial Media belakangan ini banyak keluh kesah masyarakat kota Dumai terhadap pelaksanaan kegiatan tahunan ini karena masyarakat menilai lokasi yang tidak tepat dan mengganggu pengguna jalan.