Dewan Kesenian Daerah (DKD) Kota Dumai lakukan Musyawarah Seniman Daerah (MUSENDA) Ke V di kantor Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Dumai.
Acara pembukaan yang dilakukan dihadiri langsung oleh Wakil Walikota Dumai Sugiyarto, Ketua LAMR Dumai, Ketua DPRD Dumai Agus Miswandi, Anggota DPRD Dumai Edison, Ketua PWI Dumai Bambang Prayetno, dan Ketua DKD Kota Dumai Periode 2020-2025 Asda Usradinda, ST, MT. (09/06/2025)
Acara pemilihan Ketua Umum DKD Kota Dumai yang berlangsung sejak pukul 10.00 Wib, berjalan dengan cukup panas dan alot. Interupsi dari para peserta Musenda membuat Syahrul Affandy alias Ngah Arul sebagai pimpinan sidang cukup kewalahan. Kendati demikian, jalannya Musenda masih cukup kondusif. Dan keempat calon Ketum, yakni Agoes, Asda, Yopi, dan Tantri Subekti sempat diberikan kesempatan untuk menyampaikan visi dan misinya masing-masing.
Mereka berempat akan berebut 8 suara dari pemilik suara, yakni Komite Musik, Komite Seni Rupa, Komite Teater, Komite Tari, Komite Sastra, Komite Multimedia, Dewan Penasihat, dan Pengurus Harian. Pada pemungutan suara pertama, Agoes dan Asda sama-sama memperoleh 3 suara, sedangkan Yopi 2 dan Tantri 0. Hal ini pun membuat pemilihan kembali dilanjutkan dengan dua kandidat yang mempunyai jumlah suara yang sama.
Akan tetapi, hal tersebut ditunda lantaran sudah memasuki waktu maghrib. “Karena sudah adzan maghrib, maka sidang kita skors hingga pukul 19.00 WIB,” ujar pimpinan sidang Ngah Arul sebelum mengetok palunya.
Dalam hal ini Muhammad Ade yang masuk di dalam Komite Sastra mengungkapkan bahwasannya dalam pemilihan Ketua Umum DKD Kota Dumai administrasi yang tidak tertata yaitu tidak adanya registrasi peserta, serta adanya keberpihakan sosok Pimpinan Sidang ke salah satu calon kandidat Ketua Umum DKD Kota Dumai.
"Saya sangat menyayangkan dari panitia ataupun pimpinan sidang yang ditetapkan pada hari itu bahwasannya administrasi yang tidak tertata dengan tidak adanya registrasi peserta dalam forum pemilihan tersebut, dan juga sosok pimpinan sidang yang condong keberpihakan nya kepada salah satu calon Ketua Umum DKD Kota Dumai," ungkap sosok Muhammad Ade peserta yang masuk dalam Komite Sastra.
Dalam saat forum berjalan juga salah satu kandidat Ketua DKD Kota Dumai yaitu Budi Agus sudah menyatakan keluar dalam pencalonan dan forum serta walk out dari arena persidangan yang berlangsung.
"Saya berpikir bahwasannya dalam forum saat itu hanya tersisa 2 calon yang memiliki suara yaitu Asda dengan 3 suara dan Yopi 2 suara, ini seharusnya pimpinan sidang menetapkan langsung bahwasannya sosok Asda terpilih kembali menjadi Ketua Umum DKD Kota Dumai. Akan tetapi, pimpinan sidang terus memanggil dan meminta sosok panitia memasukkan kembali calon untuk tetap berjalan ini menjadi tanda tanya kita semua, apakah sosok pimpinan sidang serendah itu untuk meminta calon ketua yang sudah menyatakan keluar dalam pencalonan dan walk out dari arena untuk masuk kembali," tutup Muhammad Ade.
Ini masih menjadi perbincangan dikalangan seniman Kota Dumai yang terlihat pimpinan sidang agak sedikit menyeleneh. (rls)