Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Dumai bersama dengan sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) akan menggelar aksi unjuk rasa menyusul peristiwa ledakan di PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit (RU) II Dumai.
Aksi ini direncanakan untuk menuntut penyelesaian persoalan yang dianggap mendesak, terutama terkait keamanan dan keselamatan warga di sekitar area kilang.
Aksi protes yang akan datang ini merupakan bentuk kekecewaan terhadap repetisi insiden yang terjadi di lingkungan perusahaan migas tersebut. Ledakan yang mengguncang kawasan itu dinilai bukan hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga trauma dan ketakutan berkelanjutan bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Pemuda menilai sudah saatnya ada langkah-langkah konkret untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.
Merespon hal tersebut, Ketua PK KNPI Dumai, Arya Mulyawan, S.Sy, M.H, menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk kepedulian dan kontrol sosial dari kalangan pemuda.
"Kami dari KNPI bersama seluruh elemen OKP di Kota Dumai tidak bisa tinggal diam. Insiden ini adalah alarm bagi kita semua bahwa standar keselamatan dan jarak aman bagi warga harus menjadi prioritas utama," ujarnya ketika dikonfirmasi, Senin.
Lebih lanjut, Arya Mulyawan menjelaskan bahwa aksi ini tidak hanya sekadar protes, tetapi juga membawa sejumlah tuntutan yang spesifik. Tuntutan utama mereka adalah percepatan proses pembebasan lahan atau relokasi bagi permukiman warga yang masih berada di zona rawan bahaya di sekitar kompleks kilang.
"Zona buffer atau penyangga harus segera ditertibkan. Sudah terlalu lama warga hidup dalam bayang-bayang risiko. Pemerintah dan perusahaan harus serius mengatasi ini," tegas Arya.
Tuntutan lainnya yang akan disampaikan adalah transparansi investigasi penyebab ledakan dan langkah-langkah perbaikan yang akan diambil oleh PT KPI. Para pemuda menuntut agar hasil audit keselamatan diumumkan kepada publik dan melibatkan pihak independen untuk memastikan akuntabilitas. Mereka khawatir tanpa pengawasan yang ketat, insiden serupa dapat terulang di masa depan.
Arya juga menyoroti aspek psikologis dan ekonomi yang ditanggung warga. Menurutnya, setiap insiden tidak hanya menimbulkan kepanikan sesaat, tetapi juga mengganggu aktivitas perekonomian warga dan menciptakan ketidaknyamanan permanen.
"Ini soal hak warga untuk merasa aman di rumah mereka sendiri. Ledakan itu telah mengingatkan kita semua bahwa jarak antara permukiman dan area industri yang berisiko tinggi sudah tidak lagi aman," tambahnya.
Dengan aksi ini, KNPI dan OKP berharap dapat mendesak Pemerintah Kota Dumai dan jajaran direksi PT KPI untuk segera mengambil langkah strategis.
Mereka berkomitmen akan terus mengawal isu ini hingga ada tindakan nyata yang memberikan jaminan keselamatan dan keadilan bagi masyarakat Dumai, khususnya yang berdiam di sekitar kawasan industri.